Langsung ke konten utama

4 English Skills Part II

TEACHING SPEAKING
Mengajarkan Berbicara


Oleh: Nikmah Nurbaity, S.Pd, M.Pd.

Alasan mengapa harus mengajarkan speaking kepada peserta didik:
1.     Kita semua adalah bagian dari dunia
2.     Dengan berbicara, akan memperkaya wawasan dan pengetahuan
3.     Dalam mengajarkan berbicara (speaking), kita juga dapat mengajarkan budaya kepada peserta didik.

Tujuan mengajarkan speaking:
1.     Communicative efficiency
2.     Membuat pendengar memahami apa yang kita bicarakan
3.     Menghindari kebingungan atau misunderstanding antara penutur dan pendengar

Membantu peserta didik untuk mampu berbicara (speaking):
1.     Tutor harus menggunakan bahasa yang jelas dalam tes speaking
2.     Tutor harus mengatur dan menyesuaikan tes speaking senyata mungkin (real world task)
3.     Tutor harus memberikan kesempatan yang sangat besar bagi peserta didik untuk dapat berbicara (able to speak English) seperti kehidupan sehari-hari
4.     Dalam pelajaran speaking, grammar tidak terlalu diperhatikan, cukup dikoreksi sekedarnya agar mampu merangsang peserta didik untuk berani berbicara (brave to speak)

Mengajarkan speaking pada kelompok belajar paket C:
1.     Transactional conversation
  1. To get something done (menyuruh)
  2. Requesting someone to do something (meminta seseorang melakukan sesuatu)
  3. Asking-giving opinion (berpendapat)
  4. Asking-giving permission (izin)

2.     Interpersonal conversation
  1. Expressing ideas, thought, feeling
E.g. Expressing of happiness, sadness, love, etc.
  1. Expectation, plan, etc.

3.     Short functional text
  1. Announcement
  2. Invitation
  3. Banner
  4. Poster
  5. Pamphlet
  6. Warning, etc.

4.     Monolog “genre based”
  1. Procedure
  2. Recount
  3. Narrative, etc.

Catatan:
1.     Salah satu metode mengajarkan berbicara (spaeking) adalah Story charge yaitu tutor sedikit bercerita, kemudian peserta didik satu per satu melanjutkan cerita semampu mereka.
2.     Jenis-jenis recount text
  1. Personal recount
  2. Imaginative recount (sangat cocok digunakan kepada siswa yang aktif)
  3. Factual or historical recount (sejarah)
3.     Media
  1. Buat kelas senyaman dan sehidup mungkin
  2. Biarkan peserta didik tenang atau relaks dalam belajar speaking
  3. Pengaruhi mereka untuk berbicara
  4. Beri mereka pujian atas pencapaian atau prestasi tertentu dalam belajar speaking
  5. Buat mereka berani untuk bicara
4.     Percakapan imaginer bias dilakukan untuk latihan speaking
Contoh: Ada seorang siswa yang menjadi relawan untuk menjadi “trigger” atau model bagi teman-temannya untuk belajar speaking.
5.     Buat pelajaran speaking yang menyenangkan minimal satu kali dalam satu bulan
6.     Tutor mampu menentukan model-model pembelajaran speaking yang sesuai dengan kemampuan dan keadaan peserta didik:
  1. Audio
  2. Visual
  3. Kinestetik
7.     Penilaian speaking
  1. Content
  2. Fluency
  3. Vocabulary
  4. Grammar
  5. Performance
8.     Manfaatkan waktu yang tersisa atau saat suasana kelas tidak kondusif untuk belajar dengan memberikan ice breaker.
Contoh: Peserta didik harus cepat dan sebanyak mungkin menulis kata-kata dari huruf “A”
9.     Mengajarkan speaking harus bermakna
Contoh: I like tea – I don’t like tea             (salah)
              I like tea – I don’t like coffee        (benar)
10. Penilaian speaking yang salah
  1. Sapu bersih (baik semua/9 atau justru jelek semua/5)
  2. Pelit
  3. Hollow effect (bukan karena apa-apa, contoh; karena anak ini tampan, diberi nilai 9)




TEACHING LISTENING
Mengajarkan Mendengar


Oleh: Dra. Rahayu Puji Haryanti, M.Hum.

Sumber pembelajaran yang terbaik dalam mengajarkan listening adalah suara tutor itu sendiri. Jadi tutor harus baik dalam pengucapan bahasa (pronunciation)


Jenis-jenis listening:
a.      Intensive listening  : fokus pada kemampuan mendengarkan
b.     Extensive listening : berdasar pada kesenangan atau kenyamanan dan pengetahuan

Hal-hal yang harus diperkenalkan terlebih dahulu:
a.      Para linguistic clues (intonasi yang mengindikasikan perasaan dan makna bahasa)
b.     Mendengarkan informasi-informasi yang spesifik (sejumlah nomor-nomor, waktu, dll.)
c.      Pemahaman secara menyeluruh

Prinsip-prinsip dalam belajar listening:
a.      Beranikan peserta didik untuk dapat mendengarkan suara berbahasa Inggris sesering mungkin.
b.     Bantu mereka untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk pembelajaran listening dengan baik.
c.      Berlatih mendengarkan hanya sekali, tidaklah cukup.
d.     Bantu mereka untuk mampu mendengarkan konten atau isi materi secara menyeluruh, bukan hanya terpaut pada bahasanya saja.
e.      Perbedaan tingkat kesusahan materi listening, juga harus disesuaikan dengan tingkat kesusahan tes.
f.       Tutor yang baik harus mampu memanfaatkan jumlah listening text sebaik mugkin.

Latihan-latihan:
a.      Interviewing
b.     Listening to songs or poem
c.      Listening to artist’s voices in a movie, etc.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A DESCRIPTIVE STUDY ON LOCUTION, ILLOCUTION AND PERLOCUTION ACTS IN THE EFFECTIVE AND EFFICIENT ROLE-TAKING IN ENGLISH-SPEAKING MEETINGS (Pragmatics Analysis in Speaking III Academic Year of 2009-2010) Graduating Paper Submitted to the Board of Examiners in Partial Fulfillment of the Requirement for the Degree of Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) in the English and Educational Department By: Noor Sahid Kusuma Hadi Manggolo 113 07 069 ENGLISH AND EDUCATIONAL DEPARTMENT STATE ISLAMIC STUDIES INSTITUTE (STAIN) OF SALATIGA 2011 MOTTO ”Finding as much as possible friends and avoiding as much as possible opponents” ”A thousand old men are only able to dream, a young man is able to change the world” (Ir. Soekarno) DEDICATION I would like to dedicate this research for Who guide, teach and help me in any occasions: 1. Allah subhanaHu wa ta’ala, the most gracious and the most merciful, 2. Muhammad (peace be upon him), the best of mankind, I try to follow your way, you are

Locution, Illocution and Perlocution Acts (Chapter I)

CHAPTER I INTRODUCTION A.           Background of the Study For several people, meeting is one of annoying moments in their life. In any occasions, such as routine, accidental and other kinds of meeting, for instance formal and informal meeting that most of them often cause the arguments fight, tricks and tactics from each other to influence the meeting participants. Moreover, the disagreement or conflict regularly occurred here, because of misunderstanding and misinterpretation of the language meaning used in the meetings. For that reason, a leader needed in such meeting who is able to handle those problems in order to reach a conducive, effective and efficient meeting. But it is not easy enough to do, neither a leader who master all of meeting materials nor he or she must be able to manage several “critical minds” within one space. As well as another thing important which common being a principle thing in a meeting is the certain language use. This is not everyday langu
          MODUL BAHASA INGGRIS           KATA PENGANTAR Penulis Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta Alam, berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Bahasa Inggris Program Kesetaraan Kejar Paket C ini dengan lancar. Modul ini disusun sebagai alat bantu tutor/pengajar, peserta didik/diklat sekaligus bagi para pelaku pendidikan di program Kesetaraan kelompok belajar (Kejar). Penulisan modul ini didasari pada kebutuhan pelaku